CILEGON,- Medianews.co.id, – 133 tahun yang lalu Cilegon memiliki sejarah penting yang perlu dikenang dan diingatkan untuk para generasi digital sekarang ini.
Sebuah peristiwa heroik perlawanan rakyat banten terhadap penjajahan belanda, yakni Geger Cilegon 1888.
Peristiwa Geger Cilegon ini selalu menjadi obrolan dan perbincangan masyarakat Cilegon ketika berbicara sejarah perjuangan yang ada di Cilegon. Namun, di tahun ini peristiwa Geger Cilegon 1888 menjadi momentum yang sangat spesial. Pemerintah Kota Cilegon dengan slogan “Cilegon Baru, Modern dan Bermartabat” Akan menjadikan peristiwa Geger Cilegon ini digelar secara khusus.
Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut Pemkot Cilegon menggelar peringatan Peristiwa Geger Cilegon 9 Juli 1888 – 9 Juli 2021 secara virtual, dikarenakan masih dalam situasi pandemi Covid-19.
Salah satu panitia penyelenggara Eric Islami mengatakan, berkat semangat para pemuda dan penggiat sejarah Cilegon serta dukungan dari kasepuhan masyarakat Cilegon, acara peringatan Geger Cilegon ini dapat digelar secara khusus oleh Pemkot Cilegon.
“Karena saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka digelar secara virtual terbatas pada hari Jumat 9 Juli 2021. Yang akan diikuti langsung oleh Walikota Cilegon Helldy Agustian, Forkopimda, seluruh OPD, Camat dan Lurah se Kota Cilegon,” ujar Eric Islami yang juga Direktur LPPL Radio Mandiri FM Cilegon.
Eric mengungkapkan, untuk mempersiapkan acara peringatan peristiwa Geger Cilegon, pihaknya bersama tim telah melakukan napak tilas Geger Cilegon 1888. Hal itu dilakukan agar mengetahui secara spesifik peninggalan sejarah apa saja yang masih ada sejak peristiwa Geger Cilegon 1888.
“Kita bahkan mengunjungi Masjid Al Ijtihad terletak di kampung Gulacir Desa Sukabares Kecamatan Waringin Kurung. Kita ingin melihat peninggalan apaa saja yang masih tersisa dari hasil perjuangan. Disana memang jadi satu tempat penting pertemuan para tokoh pejuang dari geger cilegon. Bertemu juga dengan Kang Agus keturunan ke-6 KH Tubagus Ismail yang juga merupakan salah satu pejuang Geger Cilegon,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan, kegiatan ini juga merupakan bentuk upaya anak bangsa yang senantiasa cinta akan indahnya kebersamaan dalam berbagai latar belakang yang berbeda, guna menyongsong kesatuan dan persatuan bangsa yang tercipta dari berbagai perbedaan latar belakang yang tidak mungkin akan bisa di elak dan dipisahkan dalam sejarah perjalanannya.
“Mengenal Sejarah, tokoh dan peristiwa Perang Geger Cilegon lewat akar budaya. Ini diselenggarakan atas ide dan pemikiran akan pentingnya pemahaman budaya sebagai identitas dan jati diri sebuah bangsa mengingat keberadaan budaya bangsa Indonesia yang pusparagam menjadikan khazanah tersendiri yang harus dilestarikan keberadaannya secara terus menerus oleh seluruh entitas bangsa ini,” terangnya.
Ia berharap dengan peringatan peristiwa Geger Cilegon, masyarakat Cilegon khususnya para generasi muda dapat meneruskan perjuangan para pendahulu mengorbankan jiwa raga dengan semangat juang demi melawan penjajah.
“Kami ucapkan Terima kasih kepada Pemkot Cilegon. Karena peristiwa Geger Cilegon ini dapat diperingati secara khusus oleh Pemkot Cilegon. Semoga momentum ini akan digelar secara rutin setiap tahunnya. Jangan lupakan sejarah, apa saja yang kita nikmati sekarang adalah hasil sumbangsih perjuangan pendahulu kita,” tegas Eric. (Red)