MediaNews.co.id, Jakarta — Forum Komunikasi Mahasiswa Bela Palestina (FKM-BP) dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta (BEM UMJ), bekerja sama dengan Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban (YPSP), telah sukses menyelenggarakan Talkshow dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Safari Politik Pembebasan Al Aqsa: Gerakan Edukasi Mahasiswa Indonesia for Palestina Chapter Jakarta”. Acara yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Jakarta ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Jakarta dan sekitarnya.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa Indonesia terhadap isu-isu yang dihadapi Palestina, khususnya pembebasan Al Aqsa. Dengan mengundang sejumlah narasumber yang ahli di bidang politik, hubungan internasional, dan studi peradaban, acara ini memberikan wawasan mendalam tentang situasi terkini di Palestina dan pentingnya peran mahasiswa dalam mendukung pembebasan Al Aqsa.
Narasumber yang hadir dalam acara ini termasuk Prof. K.H. Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A., Ph.D, Ketua Umum PP Muhammadiyah Periode 2005-2015; Prof. Dr. Ma’mun Murod Al Barbasy, S.Sos., M.Si, Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta; Syaikh Dr. Ahed Abu Al Atta, Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban; Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, MA., Ketua MUI Pusat Bidang Hubungan Luar Negeri; dan M. Husen Gaza, Ketua International Networking For Humanitarian.
Dalam sambutan pembukaannya, Lukman Fatoni, perwakilan dari FKM-BP, menyatakan bahwa acara ini merupakan wujud nyata komitmen mahasiswa Indonesia untuk berperan aktif dalam perjuangan global. “Mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan sosial dan politik, terutama dalam mendukung saudara-saudara kita di Palestina,” ujar Lukman, Kamis (29/08/2024).
Presiden Mahasiswa UMJ, Wildan Muttaqien, menambahkan bahwa BEM UMJ berkomitmen untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dalam meraih kemerdekaan dan keadilan.
“Kami ingin menjadi bagian dari upaya global untuk meningkatkan kesadaran tentang situasi yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Palestina. Kegiatan seperti Talkshow dan FGD ini adalah salah satu cara kami untuk mengedukasi mahasiswa Indonesia agar lebih peka terhadap isu-isu internasional, khususnya yang berkaitan dengan kemanusiaan dan hak asasi manusia,” ungkap Wildan.
Direktur YPSP juga menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam membangun solidaritas yang kuat di antara mahasiswa.
“Dengan pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu global, kita dapat memperkuat gerakan mahasiswa yang berfokus pada keadilan dan kemanusiaan,” katanya.
Acara ini juga diakui oleh Syaikh Dr. Ahed Abu Al Atta sebagai momen penting untuk memperkuat dukungan terhadap Palestina. Ia mengapresiasi komitmen Muhammadiyah dan Indonesia dalam memberikan beasiswa pendidikan kepada generasi muda Palestina, yang sangat dibutuhkan mengingat banyaknya fasilitas pendidikan yang hancur akibat konflik.
Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma’mun Murod Al-Barbasy, dalam kesempatan yang sama menyatakan UMJ akan terus memberikan dukungan kepada bangsa Palestina melalui pendidikan, termasuk menyediakan akses kuliah gratis untuk mahasiswa Palestina di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Sesi FGD yang diadakan setelah talkshow ini memberikan ruang bagi para mahasiswa untuk berdiskusi lebih mendalam mengenai peran mereka dalam mendukung perjuangan Palestina. Diskusi ini menghasilkan berbagai ide dan rekomendasi yang akan dijadikan bahan untuk merancang aksi-aksi solidaritas di masa depan.
Kegiatan ini menjadi langkah awal untuk memperkuat jaringan antara berbagai organisasi mahasiswa yang memiliki visi yang sama dalam mendukung Palestina. Diharapkan, dari acara ini akan lahir inisiatif-inisiatif baru yang memperkokoh dukungan mahasiswa Indonesia terhadap perjuangan Palestina.
Diketahui, FKM-BP adalah forum mahasiswa Indonesia yang berfokus pada advokasi dan edukasi mengenai isu-isu Palestina, berkomitmen untuk menggalang dukungan dan meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina.
Sedangkan YPSP sendiri adalah yayasan yang didedikasikan untuk mempromosikan nilai-nilai persahabatan dan studi peradaban, khususnya dalam konteks isu-isu kemanusiaan dan keadilan global, termasuk perjuangan Palestina.