Cilegon,- Medianews.co.id,- Sopir truk sampah di Kota Cilegon terpaksa merogoh kocek sendiri untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) jenis solar terhadap truk yang dikemudikan. Selama dua bulan ini, para sopir truk mengeluarkan uang sendiri untuk membeli solar.
Salah satu sopir truk sampah pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon yang merahasiakan identitasnya mengaku, prihatin dengan kondisi yang dialaminya dengan rekan sopir lainnya yang harus menalangi biaya solar.
“Untuk pembelian solar saat ini menggunakan uang pribadi,” katanya,” Rabu (16/3/2022).
Pria berstatus PNS ini mengaku, biasanya saat mengajukan penggantian uang solar dengan bukti nota dari SPBU pada setiap tanggal 2 ke DLH, selalu dicairkan. Namun selama dua bulan terakhir ini mulai dari Januari hingga Februari, para sopir harus membeli solar dari uang pribadi.“Sebulan sekitar Rp 3 juta, tergantung sih. Tidak mesti, tapi sekitar segitu,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, dirinya tak bisa berbuat banyak dengan kondisi yang dihadapi terutama bagi rekannya yang lain bestatus pegawai honorer harus menggeluarkan uang pribadi untuk membeli solar.
“Saya juga tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi ini. Semoga semuanya selesai. Semua cair. Tidak seperti ini. Kasihan aja sama mereka yang statusnya honorer,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Kepala DLH Kota Cilegon Rasmi Widyani tak menampik kondisi para sopir truk sampah tersebut. Ia mengaku penggantian uang solar akan segera cair.
“Mudah-mudahan segera cair. Hari ini tengah proses pencairan. Nanti saya cek semoga semua bisa cair semua,” ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, keterlambatan pencairan uang pembelian solar ini, disebabkan oleh adanya regulasi yang berubah. Sehingga berakibat pada tertundanya pencairan anggaran.
“Tadinya itu semua pencairan di Dinas, sekarang di UPTD, tetapi yang kemarin belum beres, gimana kita mau mencairkan yang sekarang,” pungkasnya