Sekjen SPS : Media Cetak Akan Tetap Ada Hingga 100 Tahun Lagi

8

TANGERANG,- Medianews.co.id,- Pesatnya perkembangan informasi dan teknologi memberikan pengaruh besar terhadap kemudahan masyarakat dalam memperoleh informasi melalui berbagai platform media berbasis digital. Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian oleh lembaga survei independen menunjukkan tidak semua informasi yang diperoleh dengan mudah itu bisa dipertanggungjawabkan karena banyak pula mengandung unsur berita bohong (hoax).

Hal itu diungkapkan Sekjen Serikat Perusahaan Pers (SPS) Pusat, Aswono Wikan saat menggelar Silaturahmi dan Dialog Interaktif bersama Pengurus Cabang SPS Provinsi Banten di Rumah Makan Kawalli, Kota Tangerang, Kamis, 29 September 2022.

Oleh sebab itu, kata Aswono, eksistensi media cetak akan terus mendapat tempat diberbagai lapisan masyarakat.

“Perkembangan informasi dan teknologi memang tidak bisa kita hindari, itu sudah menjadi keniscayaan. Namun nyatanya media cetak masih memiliki trust yang lebih kuat dihati para pemangku kepentingan,” tandasnya.

“Bahkan optimistis itu telah saya tuangkan dalam sebuah buku tentang Media Cetak Akan Tetap Ada hingga 100 Tahun Lagi,” ucapnya.

Iya menyebutkan beberapa indikator kelebihan yang dimiliki media cetak diantaranya adalah konten berita lebih kuat, dipastikan tidak ada hoax, secara fisik lebih bisa pertanggungjawabkan dan tentunya media cetak memiliki nilai yang lebih kredibel.

Baca juga  PENGUKUHAN DAN PELANTIKAN PENGURUS DESA PARTAI GOLKAR DIGELAR

Hal Senada diungkapkan Sekjen SPS Banten, Helmy Halim. Menurutnya media cetak, akan selalu ada ini di karenakan kepercayaan publik semakin meningkat.

Untuk itu, kata Helmy, ini menjadi momentum agar keberadaan media cetak di Banten harus terus digaungkan lewat karya – karya jurnalistik yang berkualitas serta gerakan – gerakan para pemilik media melalui forum grup diskusi baik formal maupun non formal.

“SPS sebagai organisasi perusahaan pers mencoba menginisiasi gerakan Indonesia Membaca Media Cetak. Media Cetak kan banyak jenisnya seperti koran, tabloid dan majalah. Gerakan ini menjadi sebuah pembuktian bahwa media cetak walaupun sempat dihantam badai Covid-19 saat masih ada dan tetap eksis ditengah-tengah masyarakat,” kata Helmy Halim diamini oleh pengurus dan anggota SPS yang hadir pada kesempatan tersebut. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini