Cilegon,- Medianews.co.id,- Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menggelar acara diskusi ketenagakerjaan dalam rangka membahas skema dan program penurunan angka pengangguran, Jumat (24/2).
Selain dengan Forum HRD (Human Resource Development), Disnaker juga menggandeng para stakeholders untuk berkolaborasi menangani pengangguran dengan melakukan diskusi rutin. Dimana, diskusi tersebut dibuka langsung oleh Plt Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca N Widodo dan dipandu oleh Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Kerja Disnaker Kota Cilegon Hidayatullah. Kegiatan yang dilaksanakan rutin setiap tiga bulan itu merupakan bagian dari bentuk keseriusan Pemkot Cilegon dalam mengatasi masalah pengangguran dengan dukungan dan keterlibatan para stakeholders diantaranya tokoh masyarakat, akademisi, aktivis ketenagakerjaan, organisasi kepemudaan, Karang Taruna dan anggota DPRD Kota Cilegon. Hasilnya, angka pengangguran di Kota Cilegon terus mengalami penurunan signifikan sejak beberapa tahun terakhir, bahkan dari peringkat 7 kini menjadi peringkat 4 di Provinsi Banten atau rata-rata turun sekitar 2 persen pertahun, yakni pada tahun 2023 angka penganggurannya tersisa 8 persen.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cilegon Adji Subekti mengatakan, progres penurunan angka pengangguran di Kota Cilegon tergolong sangat baik. Dimana, angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2019 sebanyak 9,64 persen, ditahun 2020 menembus angka 12.69 persen, tahun 2021 sebanyak 10,13 persen dan 2022 sebanyak 8,10 persen. “Kami sudah merilis angka pengangguran di Kota Cilegon. Penurunannya cukup signifikan. Sebelumnya ranking 7 kini menjadi ranking 4 di Provinsi Banten,” kata Adji sebagaimana dirilis Diskominfo Kota Cilegon, Jumat (24/2).
Dijelaskan Adji, data yang dikeluarkan BPS merupakan karya akademik yang dapat dipertanggungjawabkan. “Jika ada selebaran yang beredar dan angkanya tidak selaras, maka itu tidak benar. Kota Cilegon baik baik saja terkait pengangguran dan tidak dalam kondisi darurat pengangguran,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Cilegon Faturohmi mengaku, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap kondisi pengangguran di Kota Cilegon. “Kami juga terus melakukan monitoring ke industri-industri. Hal itu dilakukan, agar tenaga kerja yang diserap oleh industri itu memprioritaskan masyarakat lokal Kota Cilegon. Kedepan, proses rekrutmen tenaga kerja itu juga perlu melibatkan konsultan. Dengan demikian, maka angka pengangguran akan terus mengalami penurunan,” akunya.
Senada dikatakan, Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon Hasbi Sidik yang menerangkan bahwa pihaknya terus mendorong agar industri di Kota Cilegon melakukan rekrutmen tenaga kerja secara proporsional. “Kami akan mendorong peraturan agar perusahaan merekrut karyawannya harus orang Cilegon,” terangnya.
Akademisi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Hadi menuturkan bahwa penguatan kemampuan Sumber Dya Manusia (SDM) yang sudah dilakukan Disnaker Kota Cilegon melalui program pelatihan berkelanjutan merupakan langkah yang sangat tepat dalam rangka menjawab kebutuhan industri. “Proses rekrutmen tenaga kerja harus diperkuat, termasuk kerjasama atau kolaborasi antara pemerintah dengan kalangan industri yang saat ini sudah sangat baik,” tuturnya.
Aktivis LSM Gempar Oman memaparkan bahwa penguatan investasi yang datang ke Kota Cilegon merupakan langkah yang sangat baik untuk menekan angka pengangguran. “Kami sepakat bahwa masyarakat Kota Cilegon jangan sampai hanya jadi penonton. Ini merupakan tanggungjawab kita bersama,” papar Oman yang disampaikan hampir senada oleh Aktivis Forum Reformasi Industri, Rizki dan Karang Taruna Kota Cilegon, Mahdi Alif. Dalam pernyataan nya ketua karang taruna menyampaikan siap mengawal dalam setiap perekrutan tenaga kerja agar masyarakat kota Cilegon terakomodir, klw tidak terakomodir secara maksimal sebaiknya di hentikan saja proses rekruitmen nya oleh disnaker.
Sementara itu, Plt Kepala Disnaker Kota Cilegon Panca N Widodo mengatakan, pihaknya akan sangat serius menangani masalah pengangguran. Hal itu sesuai printah dan arahan Wali Kota Cilegon Helldy Agustian. “Pak Wali (Helldy Agustian-red) sangat konsen dalam urusan ini (Pengangguran-red). Jadi, kami akan laksanakan sebaik mungkin, termasuk program diskusi tiga bulanan ini. Dimana, forum diskusi ini diharapkan dapat menggali solusi-solusi atas persoalan yang terjadi dilapangan. Alhamdulillah, outputnya terlihat dari terus menurunnya angka pengangguran di Kota Cilegon. Jadi, kalau ada yang mengatakan bahwa Kota Cilegon darurat pengangguran, itu salah besar. Faktanya, angka pengangguran di Kota Cilegon terus turun,” katanya.
Kabid Penempatan Kerja Disnaker Kota Cilegon Hidayatullah mengaku, pihaknya akan bersikap tegas dan melakukan sosialisasi mekanisme wajib lapor lowongan dan penempatan tenaga kerja kepada perusahaan atau industri di Kota Cilegon. Hal itu dilakukan, agar proses rekrutmen tenaga kerja bisa memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat Kota Cilegon. “Jika ada perusahaan yang tidak lapor terkait rekrutmen tenaga kerja, maka langsung kami panggil. Kami tidak segan untuk memberikan teguran. Kami akan terus bergerak dan bekerja tanpa lelah melakukan ini agar masyarakat Kota Cilegon tidak ada lagi yang kesulitan dalam mencari pekerjaan,” tegasnya. (*)