Cilegon,- Medianews.co.id,- Pondok Pesantren Daarul Muta’allimin dan Yayasan Sosial Mandiri Karya menggelar dzikir bersama dan santunan 250 anak Yatim Piatu pada peringatan 10 Muharam 1445 Hijriyah di majelis Linkungan Kagungan Kelurahan Gerem Kecamatan Gerogol Kota Cilegon, Jum’at (28/7/2023).
Pimpinan Ponpes Darul Mutaalimin Abah Nasrudin mengatakan Kegiatan tersebut sudah dilaksanakan setiap tahunnya.
“Mungkin secara istiqomah acara santunan anak yatim ini sudah 80 tahunan, kalau abah hanya meneruskan dari orang tua,” ungkapnya.
Terlebih, 10 Muharam termasuk amaliyah yang paling mulia disisi Allah SWT, Abah Nasrudin mengatakan, ada 12 amaliyah yang dapat dilakukan di bulan Muharam.
Penjelasan mengenai 12 amalan di bulan Muharram tersebut termaktub dalam kitab I’anatut Thalibin. Dalam kitab I’anatut Thalibin, ada 12 amal yang perlu kita amalkan pada bulan muharam.
“12 amalan di bulan Muharram tersebut adalah berpuasa, melaksanakan shalat, silaturahim, ziarah kepada para ulama, menjenguk orang sakit, menggunakan celak mata, menyantuni anak yatim, bersedekah, mandi, masak makanan lezat untuk orang lain, memotong kuku, dan membaca Surat Al-Ikhlas 1000 kali untuk mendapatkan rahmat Allah SWT,” ujarnya.
Selain itu, bulan Muharam merupakan momentum hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari mekah ke madinah sebagai tonggak perjuangan agama Islam menuju kesuksesan dan keberhasilan.
“Perlu diingat ada nilai-nilai hikmah, spirit perjuangan Islam dari Nabi Muhammad SAW saat hijrah dari Mekah ke Madinah sehingga Agama Islam menjadi rahmat bagi seluruh alam,” ujarnya.
Abah Nasrudin menambahkan bahwa ada perbedaan sodakoh kepada Yatim piatu diluar 10 Muharam, pada 10 Muharam dilaksanakan di satu tempat untuk mendoakan orang tua yang sudah tiada.
“Shodakoh pada 10 Muharam itu dilaksanakan di satu tempat atau majelis, kita duduk bersama untuk mendoakan kepada orang tuanya yang sudah tiada, karena 10 muharam ini diangkatnya siksaan dialam kubur,” tukasnya.
Diantara amalan yang mulia itu adalah bershodaqoh baik terhadap keluarga ataupun kepada yatim piatu, betapa rosulullah telah memberi contoh kepada kita bahwa kitalah pada hakikatnya yang menjadi orang tua mereka, hal tersebut sejalan dengan hadits nabi Muhammad Saw :
من وسع على عياله واهله يوم عاشوراء وسع الله عليه
سائر سنته
Barang siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya ALLAH akan meluaskan rizki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya (HR.Baihaqi).
Dan Musnad Ahmad, 7/36 berikut:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya: Diriwayatkan dari Umamah, sesungguhnya Nabi bersabda: Barang siapa mengusap kepala yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barang siapa berbuat baik kepada yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini. Nabi menunjukkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya.