Masalah Kualitas Infrastruktur: TPT Ambruk di Cilegon, Apa Penyebabnya?

7

Cilegon,- Medianews.co.id,- Pembangunan infrastruktur selalu menjadi sorotan masyarakat, terlebih ketika hasilnya justru menimbulkan masalah baru. Baru-baru ini, tembok penahan tanah (TPT) yang menjadi bagian dari proyek lanjutan normalisasi Kali GPM di samping kantor Kelurahan Kalitimbang, Kota Cilegon, dilaporkan ambruk setelah diterjang air hujan. Kejadian ini mengundang perhatian warga setempat sekaligus menimbulkan pertanyaan tentang kualitas pelaksanaan proyek tersebut.

 

Menurut keterangan Yosep, salah seorang warga sekitar, kejadian tersebut disebabkan oleh ketidakmampuan TPT menahan derasnya air hujan. “Wilayah Cilegon sebelumnya diguyur hujan deras hampir seharian, sehingga TPT itu jebol,” jelasnya.

 

Namun, Yosep juga menyoroti adanya dugaan bahwa pekerjaan proyek ini dilakukan secara tergesa-gesa meskipun kondisi cuaca tidak mendukung. “Proyek pemasangan TPT ini diduga tetap dipaksakan berjalan meskipun sedang lagi musim hujan. Hasilnya tentu kurang maksimal,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Yosep menjelaskan bahwa material pemasangan yang digunakan pada proyek ini tampaknya tidak memenuhi standar teknis yang memadai. “Lihat saja material yang roboh. Tidak ada kuncian antara TPT yang baru dan yang lama, juga tidak dibuatkan saluran untuk mengalirkan air. Padahal tanah di lokasi itu masih sangat tidak stabil,” kritiknya.

Baca juga  Peringati HUT-RI Ke-77 Tahun, RISALAH Kebun Dalem Gelar Penutupan Perlombaan Dengan Senam Bersama

 

Proyek ini sendiri dilaksanakan oleh PT Ebi Karya Bersama dengan pengawasan dari PT Gama Plan Consultant, menggunakan anggaran APBD Kota Cilegon sebesar Rp306.002.328,35. Meski faktor cuaca memang bisa dianggap sebagai penyebab alami, masyarakat berharap pemerintah, khususnya Dinas PUPR Kota Cilegon, lebih memperhatikan kualitas pengerjaan proyek-proyek semacam ini.

 

Banyak pihak menduga bahwa lemahnya hasil proyek ini tidak lepas dari pengawasan yang kurang optimal. Yosep, sebagai warga, berharap agar evaluasi menyeluruh segera dilakukan oleh pihak terkait. “Pemerintah perlu turun tangan. Ini menyangkut keselamatan lingkungan dan warga di sekitar lokasi,” tegasnya.

 

Menanggapi hal tersebut, pihak Dinas PUPR Kota Cilegon melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Edi Hilfiandi, menyatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan pihak konsultan pengawas untuk segera mengkaji penyebab ambruknya TPT di lokasi tersebut. “Kemarin, kami telah mengadakan rapat dengan pelaksana dan konsultan pengawas. Kami akan menunggu hasil kajian dari konsultan mengenai masalah ini,” ujar Edi.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini