Qatar,- Medianews.co.id,- Program Studi Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin melakukan kunjungan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha, Qatar sebagai bagian dari rangkaian perjalanan international conference on Public Health and Medical Science (ICPHAMS-2024).
Kunjungan ini dihadiri oleh 42 mahasiswa doktoral Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, serta 4 profesor pendamping, yakni Prof. Sukri Palutturi, Prof. Aminuddin Syam, Prof. Anwar Mallongi, dan Prof. Syamsiar.
Ini adalah kunjungan pertama kalinya bagi Program Studi Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin ke KBRI Qatar. Ungkap Prof. Sukri, yang juga sebagai Dekan FKM Unhas seperti yang disampaikan ke media (21/11/2024).Kedatangan delegasi tersebut disambut hangat oleh pihak KBRI Qatar.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Prof. Sukri, menyampaikan apresiasi atas sambutan yang diberikan dan mengungkapkan rasa terima kasih atas kesempatan untuk berdiskusi dengan pihak KBRI.
“Ini adalah kunjungan pertama kali kami ke Kedutaan Besar Indonesia di Qatar, dan kami sangat berterima kasih atas sambutan yang begitu hangat, Ini juga merupakan kunjugan pertama yang diterima langsung oleh kedubes ke KBRI semenjak menghadiri international conference ke luar negeri,” ujar Prof. Sukri dalam sambutannya. Hadir juga dalam pertemuan tersebut Ivan Rismi Polontalo, second secretary.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Qatar, Bapak Ridwan Hassan, juga memberikan sambutan yang penuh wawasan. Beliau menyoroti kemajuan signifikan yang telah dicapai Qatar, baik di bidang pendidikan maupun kesehatan.
Salah satu pencapaian penting adalah pembentukan Education City di Doha, sebuah kawasan pendidikan yang dilengkapi dengan universitas-universitas bertaraf internasional yang mendukung pendidikan berkualitas di Qatar.
Selain itu, Qatar juga telah membangun rumah sakit besar, seperti Rumah Sakit Olahraga dan Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, sebagai bagian dari komitmen negara untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik kepada masyarakatnya. Bapak Dubes banyak menceritakan pengalamannya mendapatkan penugasan dari pemerintah Indonesia diberbagai negara.
Jadi seperti ada mata kuliah pentingnya diplomasi dan berjejaring dengan berbagai negara untuk memperkuat Indoensia di mata internasional.
Dalam sambutannya, Duta Besar Ridwan Hassan juga menekankan pentingnya keterbukaan negara Qatar terhadap kerjasama internasional yang menjadi faktor utama dalam kemajuan yang dicapainya. “Qatar adalah negara yang terbuka terhadap kerjasama internasional, dan itulah
salah satu alasan mengapa negara ini dapat berkembang pesat. Tentu saja, perkembangan ini juga didukung oleh adanya regulasi dan kebijakan yang tepat,” ujarnya.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi antara mahasiswa delegasi Program Studi Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin dengan Duta Besar Ridwan Hassan.
Beberapa pertanyaan dari mahasiswa terkait isu kesehatan, seperti penanganan masalah ibu dan anak, stunting, serta upaya pencegahan penyakit menular, yang dijawab secara langsung oleh Duta Besar.
Bapak Ridwan Hasan menjelaskan bahwa Qatar, sebagai negara yang kaya, telah mengalokasikan sebagian besar anggaran negara untuk sektor kesehatan, dan pelayanan kesehatan di negara ini telah mencapai standar yang sangat baik.
“Masalah kesehatan di Qatar sudah sangat tertangani dengan baik, namun kami tetap berupaya untuk meningkatkan kualitasnya agar lebih baik lagi,” jelas Duta Besar.
Selain itu, para mahasiswa juga bertanya mengenai kebijakan terkait alokasi anggaran untuk sektor kesehatan, regulasi hukum yang mengatur lalu lintas masyarakat untuk pencegahan penyakit, serta hukum yang mengatur hubungan antara warga negara Qatar dan warga asing.
Duta Besar Ridwan Hasan juga memberikan penjelasan mengenai peluang pendidikan di Qatar, termasuk kesempatan bagi mahasiswa Indonesia yang telah menyelesaikan program doktoral untuk melanjutkan pendidikan postdoktoral di negara tersebut.
Sesi diskusi yang berlangsung hangat ini memberikan wawasan yang berharga bagi para mahasiswa, tidak hanya terkait dengan kebijakan kesehatan di Qatar, tetapi juga mengenai peluang kerja sama internasional dalam bidang pendidikan, kesehatan dan penelitian.
Para delegasi mahasiswa juga menyampaikan harapan untuk lebih meningkatkan kerjasama antara Indonesia dan Qatar, khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat dan pendidikan.
Kunjungan ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Qatar, serta membuka peluang bagi mahasiswa dan akademisi Indonesia untuk terlibat lebih dalam dalam kemajuan di bidang kesehatan dan pendidikan di Qatar.
Di akhir acara, Duta Besar Ridwan Hassan berharap agar kerjasama antara kedua negara dapat terus berkembang demi kemajuan bersama, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun sektor lainnya.
Prof. Aminuddin Syam yang juga sebagai Ketua Program Studi Doktoral Ilmu Kesehatan Masyarakat memberi masukan kepada dubes untuk dapat memperkuat kerjasama dengan Unhas, misalnya dalam bidang spesifik misalnya alumni Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau lainnya dalam bidang Kesehatan Masyarakat yang dianggap relevan dengan kebutuhan pemerintah Qatar.
Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan mahasiswa dan akademisi Indonesia dapat lebih memahami perkembangan dan kebijakan di negara-negara mitra, serta dapat mengambil inspirasi untuk memajukan sektor kesehatan dan pendidikan di Indonesia ke depannya. Sesi terakhir ditutup dengan poto bersama.