Cilegon,- Medianews.co.id,- Kurikulum Merdeka (IKM) telah menjadi salah satu fokus utama dalam perubahan pendidikan di Indonesia. program prioritas lintas unit utama di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), termasuk Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), Direktorat Jenderal Guru, dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), serta Direktorat Jenderal Vokasi.
Perubahan signifikan ini telah mulai terjadi, seperti yang disampaikan oleh imastiyah, Kepala Sekolah SD Negeri Cikerai II Kelurahan Cikerai, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon. Dia menjelaskan bahwa IKM telah diterapkan di sekolah tersebut pada tahun 2023. Implementasi IKM melibatkan berbagai tahap, dengan fokus utama pada kelas 2 dan 5 tahun ini. Sebelumnya, kelas 1 dan 4 telah mengalami perubahan serupa.
“Salah satu langkah yang akan datang adalah pelaksanaan kegiatan pengimbasan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Kegiatan ini akan melibatkan sekolah sekecamatan Cibeber, dengan tujuan menciptakan keseragaman dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.” Ungkapnya.
Tahap awal implementasi IKM di SD Negeri Cikerai II mencakup pengenalan modul ajar,CP, TP, dan ATP. Proses pembelajaran dan alur kerja pembelajaran juga diperbaharui. Namun, fokus utama tetap pada pembelajaran.
“Untuk saat ini, perubahan ini hanya berlaku untuk kelas 2 dan 5. Kelas 3 dan 6 dijadwalkan mengikuti perubahan serupa pada tahun 2024-2025, setelah kelas 2 dan 5 menyelesaikan semester 1 dan semester 2 pada tahun ini.” Tambahnya.
Menurutnya, salah satu inovasi penting dalam pelaksanaan IKM adalah penggunaan platform Merdeka Mengajar (PMM). Guru-guru dapat mengakses berbagai sumber daya dan contoh pembelajaran di platform ini, sehingga membantu mereka dalam memberikan pendidikan yang berkualitas kepada siswa.
“Hal ini mempermudah guru dalam mengatasi kendala yang mereka temui dalam pembelajaran.” Tegasnya
Seiring dengan perubahan kurikulum, karakter dan kemampuan siswa juga mengalami perkembangan yang signifikan. Pendidikan yang lebih merdeka dan adaptif telah memungkinkan siswa untuk berkembang secara holistik.
“Kurikulum Merdeka membawa harapan besar. Diharapkan bahwa dengan implementasi ini, siswa akan semakin termotivasi, guru akan lebih termotivasi, dan hasil pendidikan akan menjadi lebih baik. Ini adalah langkah awal menuju penyempurnaan kurikulum pendidikan di Indonesia.” Ujarnya.
Namun, penting untuk diingat bahwa perubahan ini tidak akan terjadi secara instan. Proses ini akan berlanjut hingga tahun-tahun mendatang. Kelas 2 dan 5 saat ini berada di semester 1, dan mereka akan melanjutkan ke semester 2 pada Januari hingga Juni. Baru pada Juli 2024-2025, kelas 3 dan 6 akan bergabung dalam perubahan ini.
‘Kurikulum Merdeka adalah langkah besar dalam transformasi pendidikan Indonesia, dan hasilnya akan tampak dalam perkembangan siswa dan kualitas pendidikan di masa depan.” Pungkasnya.