MediaNews.co.id, Cilegon – DPRD Kota Cilegon mengusulkan agar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk membentuk duta demokrasi. Usulan ini disampaikan saat legislatif dan eksekutif berkumpul dalam forum komunikasi sosial politik untuk mengoptimalkan peran perangkat daerah menjelang Pemilu 2024.
Wakil Ketua DPRD Kota Cilegon, Hasbi Sidik mengatakan, duta demokrasi merupakan inovasi yang penting untuk dilaksanakan agar partisipasi pemilih terus meningkat. Walaupun pada Pemilu 2019 partisipasi Kota Cilegon sudah signifikan, namun hal ini harus lebih ditingkatkan.
“Pada Pemilu 2024, pemilih pemula lebih banyak persentasenya. Mereka ini dalam hal politik tidak seperti kita yang sudah berulang kali, maka disini perlu ada pendidikan politik remaja ini melalui duta di setiap kelurahan,” kata Hasbi, Kamis (24 November 2022).
Duta ini menurut Hasbi, bertugas mentransformasikan pokok-pokok demokrasi termasuk pemilu, pilkada dan implikasi pemilu kepada para pemilih, terutama pemilih pemula. Para duta ini harus mendapat pembekalan tentang demokrasi oleh Badan Kesbangpol.
“Demokrasi itu tidak hanya sekedar intrik-intrik politik saja, tetapi soal bagaimana memahami merebut kekuasaan secara konstitusional, pemahaman ini penting. Termasuk juga mencerdaskan pemilih, siapa yang dipilih, track record yang dipilih, ini tugas duta nanti,” ujarnya.
Menurutnya, mekanisme kerjanya duta demokrasi ini menjadi binaan Badan Kesbangpol yang dalam perekrutannya dapat menduplikasi pola ajang pemilihan Kang-Nong Cilegon atau ajang sejenisnya. Kesbangpol dapat menggandeng KPU, Bawaslu dan DPRD.
“Untuk membekali duta ini Kesbangpol bisa mengundang KPU dan Bawaslu, termasuk wawasan kebangsaan juga harus diberikan yang pada akhirnya dapat mentransformasikan kepada masyarakat,” tutur Hasbi.
Walaupun sebenarnya tugas mencerdaskan masyarakat dalam hal demokrasi merupakan tugas bersama dan selama ini secara kelembagaan sudah ada KPU dan Bawaslu, tetapi menurut Hasbi lembaga pemilihan ini memiliki keterbatasan sehingga peran tersebut bisa diambil oleh Kesbangpol.
“Ya tentu menggandeng DPRD dalam kontek bagaimana anggaran dicukupkan. DPRD yang menyetujui anggaran pemerintah untuk bagaimana mencerdaskan masyarakat dalam hal demokrasi,” kata politisi Partai Gerindra ini.
Hasbi menambahkan, duta demokrasi dapat melibatkan masyarakat dari berbagai jenjang usia. Tidak seperti duta-duta lainnya yang mayoritas merekrut kalangan remaja sehingga nantinya duta demokrasi ini dapat menjangkau semua usia.
“Biasanya kalau remaja berbicara ke yang lebih tua kan ada ewuh pekewuh-nya. Idealnya ya semua jenjang usia, remaja berbicara ke seusianya akan lebih nyambung, jangan dibatasi. Kemudian ada juga tokoh pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat,” ujarnya.
Dia meyakini dengan adanya duta demokrasi ini tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 akan meningkat, apalagi pada pemilu mendatang didominasi oleh pemilih pemula. Ia memandang, pemilih pemula cenderung suka dengan hal-hal baru.
(*Adv/Red)