Kabupaten Pandeglang,- Medianews.co.id,- Polda Banten berikan bantuan kepada anak sekolah dalam rangka peduli terhadap pembelajaran tatap muka di wilayah hukum Polda Banten.
Pemberian bantuan ini dilakukan di MTS Anwarul Hidayah dan Ponpes Salafi Al Hidayah MI di Desa Kadumeneh Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang pada Kamis (30/09).
Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto didampingi PJU Polda Banten, Kapolres Pandeglang, Bupati Pandeglang Irna Narulita, Dandim 0601/Pdg, Kajari Pandeglang, Kadinkes Pandeglang, dan Kadisdik Pandeglang meninjau langsung pembelajaran tatap muka dan memberikan bantuan di MTS Anwarul Hidayah dan Ponpes Salafi Al Hidayah MI.
“Ya, pagi ini saya didampingi Bupati Pandeglang meninjau langsung kegiatan pembelajaran tatap muka yang dilakukan di Kecamatan Banjar,” ujar Rudy Heriyanto.
Kapolda Banten didampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita saat meninjau PTM di sejumlah sekolah di Pandeglang. (Susmiatun Hayati)
Kapolda Banten memastikan bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka ini wajib menerapkan Protokol Kesehatan dalam mencegah cluster Covid-19 baru di sekolah yang sudah menerapkan pembelajaran tatap muka.
Dalam kunjungannya Rudy Heriyanto membagikan 100 paket perlengkapan sekolah berupa tas berisi alat tulis dan masker untuk mendukung anak sekolah dalam kegiatan pembelajaran tatap muka.
“Alhamdulillah, kita salurkan juga bantuan untuk anak sekolah sebanyak 100 paket perlengkapan sekolah,” jelasnya.
Untuk murid di MTS Anwarul Hidayah sebanyak 75 siswa dan di Ponpes Salafi Al Hidayah MI sebanyak 25 siswa, dalam kegiatan pembelajaran tatap muka ini tidak dipungut biaya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten Akbp Shinto Silitonga kegiatan ini merupakan kepedulian dari Kepolisian dalam mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka di wilayah hukum Polda Banten.
“Kami bersama unsur forkopimda terus berkomitmen dalam memastikan pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka dengan lancar dan tertib di masa pandemi ini, dimana hal inilah yang sudah menjadi harapan banyak orang tua siswa yang selama ini kesulitan untuk mengatur pola pembelajaran secara daring,” tutup Shinto.