Banten,- Medianews.co.id,- Sejak 6 Januari 2025, Badan Gizi Nasional (BGN) secara resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar. Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), menilai pemberian makanan bergizi gratis adalah momentum peningkatan kualitas pelajar yang lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi.
Presiden Prabowo Subianto, berkomitmen untuk meningkatkan gizi seluruh pelajar Indonesia, melalui program makan bergizi gratis. Sebagai awalan, program ini akan menjangkau sekitar 3 juta penerima manfaat secara bertahap dan nantinya akan mencapai 17 juta penerima pada akhir 2025. Ketua Umum DPP KNPI, DR. H. Ali Hanafiah SH, SE, M.Si, mengaku mendukung program makan bergizi gratis. Sebab, makan bergizi akan meningkatkan kualitas pelajar untuk menjadi generasi emas yang lebih unggul.
Menurut Ali, guna meningkatkan generasi emas, kualitas gizi pada anak adalah hal dasar yang wajib dipenuhi lebih dahulu. Ini penting untuk mendukung tumbuh kembang pelajar.
“Selain tenaga didik yang berkualitas dan infrastruktur yang lengkap, peningkatan kualitas pelajar juga tergantung pada asupan makanan yang mereka konsumsi. Karena ini menyangkut soal gizi. Jika gizi para pelajar terpenuhi dengan baik, maka kedepan pelajar Indonesia akan jauh lebih unggul,” jelasnya.
Ali menekankan, program makan bergizi gratis wajib sukses. Ini akan menjadi tolak ukur bagaimana suksesi pemerintah mencetak pelajar yang unggul. Mengaca pada peringkat berdasarkan Program for International Student Assessment (PISA), di 2022 lalu, Indonesia berada di peringkat 68 dunia. Tentu saja, lanjut Ali, ini wajib jadi perhatian kita semua khususnya pemerintah Indonesia, untuk bagaimana dapat mencetak generasi emas yang berdaya saing dunia.
“Walau mengalami peningkatan 5 poin daripada sebelumnya di 2018. Pemerintah wajib meningkatkan kualitas pelajar Indonesia. Sebab, kemajuan dan keberlangsungan masa depan Indonesia ada ditangan para pelajar ini, sebagai generasi penerus,” katanya.
Ali menilai, pemberian makan bergizi gratis jangan dianggap sebagai pemberian makan siang gratis belaka. Namun, harus dinilai sebagai komitmen negara mencetak generasi emas yang unggul.
“Perhatikan kualitas gizi pada menu makan siang. Jangan sampai pelajar-pelajar kita mengkonsumsi makanan yang tidak bergizi. Ingat ini program makan bergizi untuk meningkatkan kualitas pelajar. Jangan asal menyuguhkan makan siang,” pungkasnya.