Cilegon,- Medianews.co.id,- Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banten mengadakan Karya Latih Wartawan (KLW) di aula sekretariat PWI Banten pada Kamis (7/11/2024).
Sebanyak 30 wartawan dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut hadir dalam kegiatan ini, dengan tujuan memperdalam pengetahuan mereka mengenai profesi jurnalistik dan organisasi PWI.
Ketua PWI Provinsi Banten, Rian Novandra, dalam sambutannya menyampaikan bahwa KLW adalah langkah awal bagi peserta untuk memahami lebih dalam tentang profesi wartawan serta mengenal PWI secara langsung.
Lebih lanjut Rian menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan wartawan, baik dalam teknik penulisan maupun pemahaman kode etik jurnalistik.
“KLW ini merupakan langkah awal untuk mengenal PWI lebih dalam. Kami juga membahas isu-isu penting, termasuk masalah dualisme organisasi yang saat ini tengah dihadapi PWI,” ujar Rian
Kemudian, Rian mengingatkan seluruh anggota mengenai kepemimpinan baru di tubuh PWI Pusat.
“Catat ya, Ketua Umum PWI Pusat saat ini adalah Pak Zulmansyah Sekedang. Jadi semua anggota harus mengetahuinya,” tegasnya.
Sebagai informasi, Rian juga menjelaskan alasan PWI Banten mengikuti Kongres Luar Biasa (KLB) bersama pengurus PWI dari sejumlah daerah lain.
Menurutnya, keputusan itu diambil karena adanya turbulensi dalam tubuh PWI yang dipicu oleh dugaan korupsi dana bantuan dari Kementerian BUMN untuk kegiatan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Ketua PWI sebelumnya, Hendry CH Bangun, terlibat dugaan korupsi dana UKW dari Kementerian BUMN. Maka agar masalah ini tidak berlarut-larut dan bisa diselesaikan secara transparan, kami memilih mengambil jalan tengah dengan mendukung pelaksanaan KLB. Dalam KLB tersebut, Pak Zulmansyah terpilih sebagai Ketua Umum PWI,” kata Rian atau pria yang kerap dipanggil opan.
Meski menghadapi berbagai tantangan, PWI berkomitmen untuk terus memperkuat perannya dan meningkatkan kualitas jurnalis, khususnya di Provinsi Banten.
“Kegiatan KLW ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk menambah pengetahuan, keterampilan, dan etika jurnalistik bagi seluruh peserta,” pungkas Opan.
(Rizky)